Postingan

Menampilkan postingan dari 2018

 Al-Ihkam Fi Ushul Al-Ahkam

Gambar
A. Tentang Kitab Judul Kitab: Al-Ihkam Fi Ushul Al-Ahkam Penulis: Saifuddin Al-Amidi Jilid / Volume: 2 / 4 Penerbit: Dar Kutub Ilmiyah (Libanon – Beirut) B. Biografi Singkat Ia adalah Abu al-Hasan Ali Bin Abu Ali Bin Muhammad Bin Salim al-Taghlabi. Dikenal dengan nama Saifuddin al-Amidi. Al-Amidi adalah nisbah kepada sebuah desa sebelah tenggara Turki. Dilahirkan di Amidi tahun 551 H / 1156 M. dan wafat di Damaskus hari selasa ketiga bulan safar tahun 631 H / 1233 M. Dijelaskan pada awalnya ia bermazhab Hambali. Dan menekuni Mazhab Hambali dalam bimbingan Abu al-Fath Nasr Bin Fityan Bin al-Muna al-Hambali di Baghdad. Disana juga ia belajar ilmu qiraat. Dan mendengar Hadis dari Abu al-Fath Bin Syatil. kemudian berpindah mazhab ke Syafi’i serta berguru kepada Syeikh Abu al Qasim Bin Fadhlan. Berselang beberapa tahun ia juga ke Mesir dan mendalami ilmu-ilmu rasional seperti logika dan filsafat. Beliau juga mengajar disebuah madrasah yang dekat dengan makam Imam Syafi’i. Dan ting...

Ismu Al-marrah dan Al-hai'ah

Ismu al-marrah (اسم المرة) adalah istilah untuk sebuah kata dalam bahasa arab yang menunjukan sebuah kejadian yang terjadi hanya sekali. Contohnya kata شَرْبَة وأَكْلَة وضَرْبة yang memiliki arti satu kali minum/tenggukan, satu kali makan dan satu kali pukul. Adapun cara membentuk ismu al-marrah tergantung pada berapa banyak huruf dalam satu kata. Jika kata tersebut hanya terdiri dari tiga huruf (tsulasi) maka cara membentuknya cukup dengan menyamakan dengan wazan fa'lah (فَعْلَة). Contohnya adalah نَظرة وقَتلة وجَلسة وشَربة. Misalnya perkataan "ضرب الأمير ال...

At-thibaq dan Al-muqabalah

At-thibaq (الطباق) secara istilah mempunyai makna menjejerkan dua buah kata atau lebih sehingga seperti saling berhadapan karena perbedaan diantara keduanya. Misalanya, kuat: lemah, hitam: putih, besar: kecil, dll. At-thibaq terbagi menjadi dua jenis, yaitu thibaq al-ijabi (positif) dan thibaq as-salbi (negatif). Adapun tibaq al-ijabi adalah menjejerkan dua kata yang berlawanan tanpa adanya adat an-nafy (kata yang menegatifkan). Misalnya pada kalimat "Allah memuliakan dan merendahkan siapa saja yang ia kehendaki" maka kata "memuliakan" dan "merendahkan" adalah at-thibaq. Dalam Alquran, Allah berfirman: (لها ما كسبت وعليها ما اكتسبت) baginya kebaikan dari apa yang ia usahakan (dalam hal baik) dan baginya keburukan atas apa yang ia usahakan (dalam hal buruk). Dalam ayat ini ada at-thibaq antara kata "kebaika...

Majaz Mursal

Majaz mursal adalah istilah dalam bahasa arab yang digunakan untuk meletakkan suatu kata bukan pada tempatnya (makna aslinya) dengan adanya sebuah qorinah (kata pengikat) yang menafikan makna aslinya. Misalnya kata singa, jika kita gunakan dalam kalimat “singa itu memakan rusa” maka penggunaan kata singa di atas menunjukan makna hakiki yaitu hewan buas bukan bermakna majas. Namun jika kita gunakan singa pada kalimat “saya mendengar singa sedang berkhutbah” maka makna singa di sini adalah seseorang yang berhutbah dengan penuh semangat, dengan istilah lain singa podium. Singa yang dimaksud di sini bukanlah singa yang asli (hewan buas), namun singa yang bermakna majas yang diketahui dari qorinahnya yaitu kata “berkhutbah”. Dalam majaz mursal , dikenal bermacam-macam ‘ alaqah (sesuatu yang menjadi penghubung ) namun pada pembahasan kali ini dicukupkan dengan delapan ‘ alaqah saja, yaitu al-kulliyah, al-juz’iyah, al-haliyah, al-ma...

Mamnu' min Ash-shorf

Mamnu' min ash-shorf adalah istilah dalam bahasa arab yang digunakan untuk isim-isim yang tidak boleh bertanwin , baik kasratain , dhommatain ataupun fathatain . Secara garis besar, mamnu' min ash-shorf terbagi menjadi dua bagian, yaitu mamnu' li 'illah wahidah (tidak boleh ditanwinkan karena satu sebab) dan mamnu' li illatain au aktsar (tidak boleh ditanwinkan karena dua sebab atau lebih).

Berapa!?

Gambar
Kata kam (berapa) dalam bahasa arab mempunya dua jenis, yang kemudian juga mempengaruhi i'rab (status) kata selanjutnya, yaitu kam al-istifhamiyah (berapa untuk pertanyaan) dan kam al-khabariyah (berapa untuk memberi kabar). Kam al-istifhamiyah Kam al-istifhamiyah adalah jenis kam yang digunakan untuk bertanya tentang kuantitas sesuatu: berapa banyak? Contohnya adalah kalimat: كم كتابا قرأت؟ (berapa banyak kitab yang telah kamu baca?) Maka jawabannya adalah bisa satu, dua, tiga, atau seterusnya. Kaidahnya, kata setelah kam istifhamiyah menjadi berstatus tamyiz manshub mufrad, artinya setelah kam istifhamiyah harus manshub dan mufrad (singularis). Kam khabariyah Sedangkan kam khabariyah adalah kam yang mempunyai makna "betapa banyak" yang hanya digunakan untuk memberi kabar: tidak butuh jawaban, dan biasanya kam khabariyah ini diakhiri dengan tanda seru (!). Contohnya kalimat: كم ...

Al-isti'arah

Al-isti'arah (الاستعارة) secara bahasa mempunyai makna meminjam , yakni meminjam sebuah kata untuk digunakan bukan pada makna aslinya. Namun maknanya didapati dari logika kalimat dan teks dengan adanya sebuah qorinah (kata penghubung). Sedangkan al-isti'arah secara istilah adalah bagian dari at-tasybih baliigh yang dihapus salah satu rukunnya (al-musyabbah atau al-musyabbah bihi). Jika al-musyabbah bihi- nya maujud (ada), maka disebut al-isti'arah at-tashrihiyah, sedangkan juka al-musyabbah bihi -nya mahdzuf (dihilangkan) maka disebut al-isti'arah al-makniyah. Al-isti'arah at-tashrihiyah Al-isti'arah at-tashrihiyah seperti yang telah dijelaskan sebelumnya adalah at-tasybih baliigh yang ada/terlihat al-musyabbah bihi- nya. Contohnya adalah رأيت قمرا ينظف البيت (saya melihat rembulan sedang membersihkan rumah). Pada kalimat di atas terdapat peminjaman kata bulan yang diserupai dengan gadis cantik (شبه البنت الجميلة بالقمر). Maka: Gadis cantik...

Fa

Gambar
Salam semangat, kali ini saya akan mengulas sedikit tentang iqtiran jawab asy-syarth bi al-fa. Wah, apaan tuh? Kue dari mana? Hehe. Iqtiran jawab asy-syarth bi al-fa adalah istilah dalan bahasa arab yang menunjukkan kesinambungan antara kalimat bersyarat yang kemudian dibalas atau dijawab dengan diawali huruf fa . Contohnya adalah kalimat إذا أردت النجاح فالتجتهد (jika kamu ingin kesuksesan, maka bersungguh-sungguhlah). Macam-macamnya 1- jumlah thalabiyah (kalimat permintaan). Jika pernyataan bersyarat diakhiri dengan kalimat perintah, maka sebelum kata perintah harus diawali dengan huruf fa . Contoh: إذا قيل لكم تفسحوا في المجالس فافسحوا. Ifsahu adalah jawaban dari kalimat bersyarat yang berbentuk jumlah thalabiyah, maka harus diawali dengan huruf fa. Maka itu menjadi fafsahu. 2- mabdu' bi qad -مبدوء بــ قد- (diawali dengan qad). Yaitu ketika jawaban dari kalimat syarat diawali dengan kata qad , maka sebelumnya ada fa . Contohnya: إن تستفتحوا فقد جاءكم الفتح. Perhatika...

Ismu At-tafdhil

Ismu at-tafdhil (اسم التفضيل) adalah salah satu bentuk kata yang ada dalam bahasa arab untuk mengunggulkan sesuatu dari sesuatu yang lain. Bentuk dari ismu at-tafdhil ada dua macam. Yaitu af'al (أفعل) untuk muzakkar /laki-laki dan fu'la (فعلى) untuk muannats /perempuan. Contohnya adalah: الأسد أقوى من الزرافة (singa lebih kuat daripada jerapah. Kemudian misal dari yang berbentuk muannatsnya adalah: وكلمة الله هي العليا (dan kalimat Allah itulah yang paling tinggi). Kata asad (singa) disebut sebagai al-mufaddhal (المفضل), kata aqwa (lebih kuat) adalah ismu at-tafdhil (اسم التفض...

At-tasybiih

Dalam literatur arab dikenal uslub (gaya bahasa) yang menjadikan untaian kalimat indah dan nikmat didengar. Pembahasan tentang gaya bahasa ini dikenal dalam disiplin ilmu balaghah . Ilmu balaghah dibagi dalam menjadi tiga disiplin ilmu, yaitu ilmu al-badi', ilmu al-bayan dan ilmu al-ma'ani. Adapun pembahasan mengenai tasybih ,  masuk pada bagian dari ilmu bayan . Adapun pengertian dari tasybih adalah mengumpamakan sesuatu dengan sesuatu yang lain dengan adanya kesamaan/ikatan antara keduanya. Contohnya adalah kalimat: الجنديُّ كالأسد في الشجاعة (para tentara itu seperti singa dalam hal keberanian). Pada kalimat di atas, para tentara diumpamakan seperti singa dalam hal keberannya ataupun keperkasaannya. Dalam hal ini para tentara diistilahkan sebagai musyabbah , kemudian huruf kaf pada kalimat kal-asad dinamakan adat at-tasybih , kemudia...

Hal

Hal adalah sebuah kata yang menyifati "keadaan" dan dalam keadaan nakirah dan manshubah . Hal juga berfungsi sebagai penjelas dari keadaan shohib al-hal , yang kebanyakan menjadi jawaban dari pertanyaan "bagaimana". Contohnya: جاء المعلّم مبتسما (guru datang dengan tersenyum). Maka i'rabnya adalah: مبتسما : حال منصوبة، وعلامة نصبها الفتحة. Tersenyum berstatus sebagai hal yang mansub dan tanda mansubnya adalah dengan fathah . Macam-macam hal Hal terbagi menjadi tiga macam: yaitu hal mufrad, hal jumlah dan hal syibh al-jumlah. Adapun maksud dari hal mufrad adalah hal yang bukan berbentuk jumlah (kalimat) dan syibh al-jumlah (menyerupai kalimat). Contohnya: نام ...

Na'at dan man'ut

Na'at (نَعْت) adalah sebuah kata atau kalimat yang menjadi sifat dari kata lain. Misalnya kalimat ُجاء الصديقُ الكريم (telah datang seorang teman yang sangat baik) maka kata الكريم ( al-kariim : yang sangat baik) adalah na'at yang menyifati man'ut (منعوت) nya, yaitu الصديق ( ash-shodiiq : teman). Na'at dan man'ut adalah sebuah kembaran yang harus sama dalam empat hal, yaitu 1- status i'rabnya . Misalnya رأيت الحاكمَ العادلَ sama-sama manshub, atau سلمت على الشيخ الكريم sama-sama majrur dan contoh sebelumnya sama-sama marfu'. 2- gendern...

Shiyag Al-mubalaghah

Gambar
Dalam bahasa arab ketika kita ingin membentuk faa'il (subjek) dengan sifat yang hiperbol (bersifat berlebihan) adalah dengan membentuknya ke beberapa bentuk (wazan) tertentu yang disebut shiyag al-mubalaghah (صيغ المبالغة). Secara umum shiyag al-mubalaghah mempunyai lima wazan yang sering digunakan, sebagaimana dijelaskan berikut: 1- fa'aal (فَعَّال), seperti pada kata أكّال، دجّال، شرّاب. 2- fa'uul (فَعُول) seperti pada kata أكول، كذوب، شكور. 4- fa'iil (فَعِيْل) seperti pada kata رحيم، كريم، عليم. 3- mif'aal (مِ...

Macam-macam Tanwin

Gambar
Tanwin didefinisikan oleh para ulama nahwu adalah nun sukun yang berada pada akhir kata, dilafalkan namun tidak tertulis. Tanwin ditandai dengan dua harakat atau tanda baca, seperti fathahtain (-ً-) kasrahtain (-ٍ-) dan dhammahtain (-ٌ-). Tanwin juga hanya dikhususkan untuk isim (kata benda) tidak untuk kata kerja. Contohnya adalah kata هشامٌ (hisyaam-un) . Tanwin terbagi menjadi empat macam, yaitu tanwin at-tamkin, tanwin at-tankir, tanwin al-muqobalah dan tanwin al-'iwadh. Berikut adalah penjelasannya: 1- tanwin at-tamkin (تنوين التمكين) Adalah tanwin yang diperuntukkan bagi isim-isim yang mu'robah , contohnya seperti kalimat: طارقٌ - محمدٌ - كتابٌ - طفلٌ dan lain-lain. 2- tanwin at-tankir (تنوين ا...

Fi'il shahih dan mu'tal

Gambar
Fiil ditinjau dari ada tidaknya huruf illah (huruf ا-و-ي) terbagi menjadi dua, yaitu fiil mu'tal dan fiil shohih. Fiil shohih (الفعل الصحيح) Pengertian dari fiil shohih adalah fiil yang tidak terdiri (terbebas) dari huruf-huruf illah . Kemudian, fiil shohih terbagi menjadi tiga: salim, mahmuz dan mudha'af. - salim (فعثل السالم) adalah fiil yang terbebas dari huruf-huruf illah dan juga tidak terdiri dari hamzah ataupun huruf yang bertasydid . Contohnya: دخل - خرج - فتح dan lain-lain. - mahmuz (فعل المهموز) didefinisikan sebagai fiil yang salah satu hurufnya terdiri dari huruf hamzah . Seperti: أخذ - سأل - بدأ. - mudha'af (فعل ال...

Cara Membuka Kamus Arab

Gambar
Mu'jam atau kamus sudah dikenal sejak dahulu oleh kaum muslimin, namun awalnya mu'jam atau kamus digunakan dalam ilmu hadis hingga akhirnya mu'jam atau kamus menjadi sebuah disiplin ilmu tersendiri. Namun, apakah yang dimaksud dengan mu'jam? Apakah kata mu'jam sama dengan kamus? Bagaimana cara menemukan suatu kata dalam kamus? Apakah ada perbedaan antara mu'jam terdahulu dengan yang ada saat ini? Insyaa Allah pertanyaan-pertanyaan di atas akan kita bahas secara singkat dalam artikel ini. Mu'jam adalah buku/kitab yang berisi kata-kata beserta penjelasan dan penggunaannya. Dalam bahasa Indonesia, mu'jam dikenal dengan kamus. Kata mu'jam dengan kamus mempunyai makna yang sama atau sinonim. Mu'jam juga terdiri dari bab dan pasal. Ulama terdahulu menjadikan huruf terakhir menjadi bab, kemudian huruf pertama dan seterusnya menjadi pasal. Sedangkan ulama kontemporer menyusun mu'jam berdasarkan huruf awalnya, kemudian huruf kedua dan seterusnya m...

Mujarrad dan Maziid

Dalam kaidah bahasa arab dikenal istilah mujarrad dan maziid , apakah yang dimaksud dengan mujarrad wa maziid ? Apa perbedaan antara mujaarad dan maziid dan bagimana membetuk keduanya. Insyaa Allah pada artikel kali ini akan kita bahas sedikit tentang mujarrad wa maziid. Mujarrad Mujarrad adalah sebuah kata yang terdiri dari huruf-huruf asli. Mujarrad terbagi menjadi dua, yaitu mujarrad tsulasi dan mujarrad ruba'i. Mujarrad tsulasi mempunyai beberapa wazan seperti yang disebutkan dibawah: Pertama, فَعَلَ ( fa'ala/ dengan ' ain fiil berharakat fathah) contohnya adalah kata: ضَرَبَ، فَتَحَ، سَأَلَ، وَصَلَ، دَعَا، رَمَى، شَذَّ، مَرَّ، ...

Mizan Ash-shorfi

Gambar
Mizan as-shorfi adalah istilah dalam bahasa arab yang digunakan untuk menimbang suatu kata. Contonya adalah pada kata (َقَمَر) maka wazannya adalah (فَعَلَ) dengan huruf fa, 'ain dan lam berharakat fathah , adapun wazan dari kata (كَرُمَ) adalah (فَعُلَ) dengan mendhommahkan huruf tengahnya. Maka para ulama shorof menamakan huruf pertama dari sebuah kata adalah fa al-kalimah , kemudian huruf keduanya adalah ' ain al-kalimah dan  huruf ketiga adalah lam al-kalimah . Kalau kita rincikan sbb: Kalimat (َذَهَب) mempunyai wazan (فَعَلَ), maka Huruf dzal adalah fa al-kalimah Huruf ha adalah ' ain al-kalimah Huruf ba adalah lam al-kalimah Beberapa kaidah ketika mewazankan suatu kata: 1- jika kata terdiri dari tiga huruf asli, maka diwazankan sebagaimana adanya ...

Fa'il dan maf'ul

Gambar
Fail dalam bahasa Indonesia adalah subjek dari sebuah kalimat, sedangkan maf'ul adalah objeknya. Contohnya pada kalimat Muhammad belajar bahasa arab, maka Muhammad berstatus menjadi fail (subjek) dan bahasa arab adalah maf'ul (objeknya). Fail Dalam bahasa arab, ada beberapa kaidah untuk membetuk sebuah kata menjadi fail, sebagaimana berikut: 1- jika fiil (kata kerja) tersebut berbentuk tsulasi (terdiri dari tiga huruf) maka tinggal dibentuk/disamakan dengan kata faa'il (فاعل). Contohnya: (كتب-كاتب) (ذهب-ذاهب) (جلس-جالس) dan semisalnya. 2- jika fiilnya berbentuk ghairu tsulasi (terdiri dari lebih dari tiga huruf) maka cara pembentukannya adalah dengan tiga cara: -pertama, ubahlah dahulu ke bentuk fi'il mudhari ', misalnya: (استغفر-يستغفر). -‎kedua, u...

Mulhaq

Mulhaq adalah beberapa kata yang ditambahkan/dimasukkan ke dalam pembahasan jamak ataupun mutsanna dikarenakan mirip atapun mempunyai kesamaan bentuk. Mulhaq juga dii’rab sebagaimana jamak dan mustanna , yaitu dengan wau ketika marfu’ dan ya   ketika mansub dan majrur . Mulhaq yang akan kita bahas di sini inysaa Allah hanya pada mulhaq bi jamak al-mudzakkar as-saalim dan mulhaq bi al-mutsanna. Adapun syarat-syarat untuk bisa menjadi mulhaq ada dua. Pertama adalah tidak mempunyai bentuk mufrad dan yang kedua adalah mempunyai bentuk mufrad namun tidak berakal. Berikut adalah bebrapa kata yang mulhaq (mirip/tambahan) dari jamak mudzakkar as-saalim. 1-     سنون: مفرده سنة ( sinuun, bentuk mufradnya adalah sanah , yang bermakna satu tahun). Contoh pada kalimat: فَلَبِثَ فِي السِّجْنِ بِضْعَ سِنِين َ   pada kata siniin di’irab dengan ya karena berstatus majrur dengan mudhaf ilaih, karena kata tersebut mulhaq bi jamak al-mudzakkar ...