Hal

Hal adalah sebuah kata yang menyifati "keadaan" dan dalam keadaan nakirah dan manshubah. Hal juga berfungsi sebagai penjelas dari keadaan shohib al-hal, yang kebanyakan menjadi jawaban dari pertanyaan "bagaimana".

Contohnya: جاء المعلّم مبتسما (guru datang dengan tersenyum). Maka i'rabnya adalah:
مبتسما : حال منصوبة، وعلامة نصبها الفتحة.
Tersenyum berstatus sebagai hal yang mansub dan tanda mansubnya adalah dengan fathah.

Macam-macam hal

Hal terbagi menjadi tiga macam: yaitu hal mufrad, hal jumlah dan hal syibh al-jumlah.

Adapun maksud dari hal mufrad adalah hal yang bukan berbentuk jumlah (kalimat) dan syibh al-jumlah (menyerupai kalimat).

Contohnya: نام العادل مطمئنًا (orang yang adil itu tidur dengan nyenyak)

Kemudian hal jumlah adalah hal yang terdiri dari jumlah (kalimat). Hal jumlah juga terbagi menjadi dua, hal jumlah ismiyah (kalimat yang diawali dengan kata benda) dan hal jumlah fi'liyah (kalimat yang diawali dengan kata kerja).

Contohnya adalah: ٌدخل الطالب الامتحان وهو فرِح (sudah mulai masuk hari ujian namun murid-murid tetap gembira).

Maka jumlah ismiyah (ٌوهو فَرِح) adalah berstatus fi mahalli nashbin hal.

Pun begitu dengan hal jumlah fi'liyah, halnya diawali dengan kata kerja saja. Contohnya: جاء الطالب الامتحان يفرح (dengan datangnya hari ujian murid merasa senang).

Maka jumlah fi'liyah (يفرح) adalah berstatus fi mahalli nasbin hal. Dengan ditakdirkan وهو يفرح.

Yang terakhir adalah hal syibh al-jumlah. Hal syibh al-jumlah adalah hal yang terdiri dari beberapa kata yang menyerupai kalimat, namun bukanlah kalimat. Hal syibh al-jumlah terbagi menjadi dua, yaitu dzorof dan jar wa majrur.

Adapun contoh dari dzorof adalah حضر المذنب بين الخوف والقلق (tersangka hadir dengan ketakutan dan kerisauan). Jika kita ingin merubahnya menjadi hal mufrad maka menjadi حضر المنذب خائفا قلقا.

Kemudian contoh dari jar wa majrur adalah دخل القاضي في غضب (hakim datang dengan kemarahannya). Namun jika kita bentuk menjadi hal mufrad maka menjadi دخل القاضي غاضبا.

Jadi kesimpulannya adalah hal dalam literatur arab menerangkan tentang bagaimana keadaan shohib al-hal. Shohib al-hal dapat berbentuk fa'il, maf'ul, naib al-fail, mubtada, dan lain-lain. Kemudian juga, hal selamanya berstatus manshub dan hal juga datang setelah makrifah (yang sudah diketahui). Hal bisa di awal, tengah maupun akhir.

Demikian sedikit kesimpulan dari pelajaran hal hari ini, jika ada pertanyaan ataupun tambahan silahkan di kolom komentar.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

 Al-Ihkam Fi Ushul Al-Ahkam

At-thibaq dan Al-muqabalah

أدوات الشرط (Instrumen Kalimat Syarat)