Al-isti'arah

Al-isti'arah (الاستعارة) secara bahasa mempunyai makna meminjam, yakni meminjam sebuah kata untuk digunakan bukan pada makna aslinya. Namun maknanya didapati dari logika kalimat dan teks dengan adanya sebuah qorinah (kata penghubung).

Sedangkan al-isti'arah secara istilah adalah bagian dari at-tasybih baliigh yang dihapus salah satu rukunnya (al-musyabbah atau al-musyabbah bihi). Jika al-musyabbah bihi-nya maujud (ada), maka disebut al-isti'arah at-tashrihiyah, sedangkan juka al-musyabbah bihi-nya mahdzuf (dihilangkan) maka disebut al-isti'arah al-makniyah.


Al-isti'arah at-tashrihiyah

Al-isti'arah at-tashrihiyah seperti yang telah dijelaskan sebelumnya adalah at-tasybih baliigh yang ada/terlihat al-musyabbah bihi-nya. Contohnya adalah رأيت قمرا ينظف البيت (saya melihat rembulan sedang membersihkan rumah).

Pada kalimat di atas terdapat peminjaman kata bulan yang diserupai dengan gadis cantik (شبه البنت الجميلة بالقمر). Maka:

Gadis cantik adalah al-musyabbah
Bulan adalah al-musyabbah bihi

Jika al-musyabbah bihi-nya maujud (ada) maka disebut al-isti'arah at-tashrihiyah.

Contoh lain misalnya dari Al-Quran, surat al-fatihah ayat enam: اهدنا الصراط المستقيم (tunjukilah kami jalan yang lurus). Pada kalimat tersebut ada peminjaman istilah jalan yang lurus dengan maksud agama islam. Maka:

Agama islam adalah al-musyabbah
Jalan yang lurus adalah al-musyabbah bihi

Dan karena al-musyabbah bihi-nya maujud (ada) maka disebut al-isti'arah at-tashrihiyah.

Al-isti'arah al-makniyah

Al-isti'arah al-makniyah adalah tasybih bagiigh yang al-musyabbah bihi-nya dihapus kemudian disebutkan sesuatu yang lazim dari al-musyabbah bihi tersebut.

Contohnya: جنودنا يفترسون الأعداء (tentara-tentara kami mencabik-cabik musuh). Maka ada penyerupaan antara tentara dengan singa dengan menyebutkan kata yang lazim padanya: mencabik-cabik. Maka:

Tentara berstatus sebagai al-musyabbah
Singa berstatus sebagai al-musyabbah bihi

Jika al-musyabbah bihi-nya tidak ada/dihapus, maka disebut sebagai al-isti'arah al-makniyah.

Contoh lain adalah الأزهار تبتسم (bunga-bunga itu sedang tersenyum) maka ada penyerupaan antara bunga dengan manusia dengan menyebutkan kata yang lazim ada padanya: tersenyum. Maka:

Bunga-bunga berstatus sebagai al-musyabbah
Manusia berstatus sebagai al-musyabbah bihi

Jika al-musyabbah bihi-nya tidak ada/dihapus, maka disebut sebagai al-isti'arah al-makniyah.

Demikian sedikit ulasan dari pelajaran DL kali ini, semoga bermanfaat dan jika ada pertanyaan ataupun tambahan silahkan di kolom komentar ya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

 Al-Ihkam Fi Ushul Al-Ahkam

At-thibaq dan Al-muqabalah

أدوات الشرط (Instrumen Kalimat Syarat)