Mulhaq
Mulhaq adalah beberapa kata yang ditambahkan/dimasukkan ke dalam pembahasan jamak
ataupun mutsanna dikarenakan mirip atapun mempunyai kesamaan bentuk. Mulhaq
juga dii’rab sebagaimana jamak dan mustanna, yaitu dengan wau
ketika marfu’ dan ya
ketika mansub dan majrur.
Mulhaq yang akan kita bahas di sini inysaa Allah hanya pada mulhaq
bi jamak al-mudzakkar as-saalim dan mulhaq bi al-mutsanna.
Adapun syarat-syarat untuk bisa menjadi mulhaq
ada dua. Pertama adalah tidak mempunyai bentuk mufrad dan yang kedua
adalah mempunyai bentuk mufrad namun tidak berakal. Berikut adalah
bebrapa kata yang mulhaq (mirip/tambahan) dari jamak mudzakkar as-saalim.
1- سنون: مفرده سنة (sinuun, bentuk mufradnya adalah sanah,
yang bermakna satu tahun). Contoh pada kalimat: فَلَبِثَ فِي السِّجْنِ بِضْعَ سِنِينَ pada kata siniin di’irab dengan
ya karena berstatus majrur dengan mudhaf ilaih, karena
kata tersebut mulhaq bi jamak
al-mudzakkar as-saalim.
2- أهلون: مفرده أهل (ahluun, bentuk mufradnya adalah ahl, yang
bermakna penduduk). Contohnya pada kalimat: شَغَلَتْنَا أَمْوَالُنَا وَأَهْلُونَا
pada kata ahluun dii’rab sebagaimana jamak muzakkar
as-saalim, dirafa’kan dengan wau.
3- علّيون: مفرده
علّي (‘illiyyun,
mufradnya adalah ‘illiy,
yang bermakna yang tinggi). Contohnya pada kalimat: كَلَّا إِنَّ كِتَابَ الْأَبْرَارِ لَفِي عِلِّيِّينَ jika diperhatikan
kata illiyyin adalah berstatus majrur oleh harf jar (fii),
dimajrurkan dengan ya sebagaimana jamak muzakkar as-saalim.
4- بنون: ولامفرد له (banuun dan tidak ada bentuk mufradnya, yang berarti
anak-anak). Contohnya pada kalimat: الْمَالُ وَالْبَنُونَ زِينَةُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا kata banuun
di sini berstatus sebagai mubtada, karena itu ia marfu’ dan tanda
rafa’nya adalah wau karena ia adalah mulhaq bi jamak mudzakkar
as-salim.
5- أولو: ولامفرد له (uluu,
dan tidak ada bentuk mufradnya, yang berarti sahib atau yang mempunyai).
Contohnya pada akalimat: وَمَا يَذَّكَّرُ إِلَّا أُولُو الْأَلْبَابِ
pada kalimat ini uluu berstatus marfu’ dan tanda
rofa’nya adalah dengan wau karena ia adalah mulhaq bi jamak
mudzakkar as-salim.
6- ذوو: مفرده ذو (dzawu
mufradnya adalah dzuu, yang artinya adalah yang memiliki/mempunyai).
Contohnya pada kalimat: وَآتَى الْمَالَ عَلَى حُبِّهِ ذَوِي الْقُرْبَى
pada kalimat ini dzawu berstatus majrur dan tanda jarnya
adalah dengan ya karena ia adalah mulhaq bi jamak mudzakkar as-salim.
7- عشرون وكل ألفاظ
العقود (‘isyruun dan semua
kalimat puluhan yang bermakna duapuluh, tigapuluh, dst). Contohnya pada
kalimat: إِنْ يَكُنْ مِنْكُمْ عِشْرُونَ صَابِرُونَ يَغْلِبُوا مِائَتَيْنِ pada kalimat ini ‘isyruun berstatus marfu’
dan tandanya adalah dengan ya karena ia mulhaq bi jamak mudzakkar
as-salim.
8- عضون: مفرده عضة (‘idhuun, mufrodnya adalah ‘idhoh, yang artinya
adalah bagian). Contohnya pada kalimat: الَّذِينَ جَعَلُوا الْقُرْآنَ عِضِينَ
pada kalimat ini ‘idhiin berstatus majrur dan
tanda jarnya adalah dengan ya karena ia adalah mulhaq bi jamak mudzakkar
as-salim.
9- عزون: مفرده عزة (‘izuun, bentuk mufradnya adalah ‘izat yang
berarti kelompok). Contohnya pada kalimat: عَنِ الْيَمِينِ وَعَنِ الشِّمَالِ عِزِينَ
pada kalimat ini ‘idziin berstatus majrur dan
tanda jarnya adalah dengan ya karena ia adalah mulhaq bi jamak
mudzakkar as-salim.
10- أرضون مفرده أرض (ardhuun, bentuk mufradnya adalah ardh, yang
berarti bumi). Contohnya pada kalimat: ستفتح عليكم أرضون ويكفيكم الله pada kalimat ini ardhuun berstatus marfu’
dan tandanya adalah dengan wau karena ia adalah mulhaq bi jamak
mudzakkar as-salim.
11- عالمون: مفرده
عالمون (‘aalamun, mufradnya adalah ‘alam,
yang berarti alam semseta) contohnya pada kalimat الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ pada kalimat ini ‘alamin berstatus majrur
dan tandanya adalah dengan ya karena ia mulhaq bi jamak mudzakkar
as-salim.
Bila diperhatikan, kesemua kata itu dii’rob
sama dengan jamak mudzakkar as-salim, yaitu dirafa’kan dengan wau,
dijarkan dan dinashabkan dengan ya.
Adapun mulhaq bil mutsanna tak
sebanyak seperti di atas, yaitu hanya ada empat kata. Kemudian ia juga dii’rab
sama seperti sebelumnya, yaitu dirafa’kan dengan wau, dijarkan
dan dinashabkan dengan ya. Berikut adalah keempat kata yang mulhaq
(tambahan/mirip) terhadap mutsanna:
1-
(كلا وكلتا) (kila dan kilta: kila untuk
laki-laki dan kilta untuk perempuan). Contohnya adalah pada kalimat:
قال تعالى : إِمَّا يَبْلُغَنَّ
عِنْدَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلَاهُمَا
جاء
البنتان كلتاهما
رأيت كليهما
سلمت علي كلتيهما
2-
اثنان واثنتان (itsnan dan
itsnataan: itsnan untuk laki laki- dan itsnatan untuk
perempuan). Contohnya pada kalimat:
قال تعالى: فَإِنْ كُنَّ نِسَاءً فَوْقَ اثْنَتَيْن
قال تعالى: إِذْ أَرْسَلْنَا إِلَيْهِمُ اثْنَيْن فَكَذَّبُوهُمَا
Namun untuk menjadi mulhaq bil mutsanna
syaratnya adalah keempatnya harus bersambung
dengan dhomir huma. jika tidak bersambung, maka tidak berstatus sebagai mulhaq bil mutsanna.
Demikian
muraja’ah tentang mulhaq, jika ada pertanyaan atau tambahan,
silahkan utarakan di kolom komentar ya. Semoga bermanfaat..
Komentar
Posting Komentar