علامات الترقيم (tanda baca)
Dalam bahasa arab ada beberapa tanda baca yang
digunakan untuk penulisan. Tanda-tanda tersebut dewasa ini pun digunakan hampir
di semua bahasa, seperti fasil (koma), nuqthah (titik),qousain (tanda kurung),
dan lain-lain yang insyaa Allah akan kita bahas beberapa di tulisan ini.
Berikut adalah beberapa tanda baca dalam literasi arab.
1-
الفاصلة (al-fasilah) atau koma (،). Penggunaan tanda koma adalah ketika ada
dua ide dalam satu kalimat. Contohnya adalah محمد جميل، وعلي كريم. Perhatikan setelah kata
jamiil, maka akan ditemukan tanda koma.
2-
الفاصلة المنقوطة (al-faasilah
al-manquthah) atau titik koma (؛) tanda ini digunakan ketika ada dua
kalimat (ide), kalimat pertama menjadi sebuah pernyataan dan kalimat setelah
tanda titik koma menjadi sebab dari pernyataan pertama. Contohnya adalah أتيت إلى مصر ؛ لأدرس اللغة العربية. Yang
artinya saya datang ke mesir ; karena saya ingin belajar bahasa arab. Bila
diperhatikan setelah kata mesir maka akan ada tanda titik koma yang menandakan
kalimat setelahnya adalah sebab/alasan pada kalimat pertama.
3-
النقطة (an-nuqthah) atau titik (.) digunakan di akhir
kalimat, contohnya seperti contoh-contoh sebelumnya, setiap akhir kalimat
selalu diakhiri dengan titik.
4-
علامة الإستفهام (‘alamatul istifham) atau
tanda tanya (؟) adalah tanda yang digunakan setelah kalimat
tanya, seperti هل أنت مسلم؟ (apakah kamu muslim?).
5-
علامة التعجب (‘alamatut ta’ajjub) atau
tanda seru (!) adalah tanda yang digunakan di akhir kalimat
takjub atau perintah. Contohnya adalah !ما أجمل اللغة العربية (betapa
indahnya bahasa arab ini!) dan أسرع! (cepatlah!).
6-
النقطتان الرأسيتان (an-nuqthataan
ar-ra’siyatan) atau tanda titk dua (:) tanda ini digunakan pada kalimat
pembagian atau perkataan seseorang. Contohnya adalah قال المعلم: الكلمة ثلاثة أقسام: اسم وفعل وحرف. (guru berkata: perkataan terbagi menjadi tiga
macam: kata benda, kata kerja, dan huruf/kata pembantu).
7-
علامة الحذف (‘alamatul hadzf) atau tanda “penghapus” (...إلخ)
adalah tanda yang digunakan pada akhir kalimat yang tidak utuh. Ada sebagian
yang dihapus, yaitu bagian setelah tanda itu. Contohnya adalah قال عمر بن الخطاب: "علموا أولادكم
السباحة...إلخ"
(umar bin khattab berkata: “ajarilah anak-anakmu berenang…dst”). Kalau
diperhatikan contoh diatas, maka di akhir kalimah ada tiga titik yang
berjejeran. Itulah yang dinamakan tanda penghapus, artinya sebetulnya kalimat
tersebut masih panjang, namun karena kebutuhan penulis yang hanya ingin menerangkan
tentang sebagiannya maka sebagian yang lain di hapus.
8-
علامة التنصيص (‘alamatut tanshish) atau tanda petik dua (“…”) adalah tanda
yang digunakan untuk mengutip perkataan seseorang dan kutipannya tidak diubah
sedikit pun. Contohnya adalah قال عمر بن الخطاب:
"علموا أولادكم السباحة...إلخ" (umar bin khattab berkata: “ajarilah anak-anakmu
berenang…dst”). Contoh yang sama dengan point ke tujuh namun yang perlu
diperhatikan di sini adalah pengutipan perkataan seseorangnya.
Tanda-tanda baca di atas tidaklah digunakan kecuali pada
tempatnya, karena tujuan dari adanya tanda baca adalah untuk mempermudah
pembaca memahami sebuah tulisan. Selain itu juga, tanda baca menjadi
acuan bersama dalam sebuah bahasa untuk menyimpulkan makna dari sebuah
kalimat.
Semoga bermanfaat.
Komentar
Posting Komentar