Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2018

At-thibaq dan Al-muqabalah

At-thibaq (الطباق) secara istilah mempunyai makna menjejerkan dua buah kata atau lebih sehingga seperti saling berhadapan karena perbedaan diantara keduanya. Misalanya, kuat: lemah, hitam: putih, besar: kecil, dll. At-thibaq terbagi menjadi dua jenis, yaitu thibaq al-ijabi (positif) dan thibaq as-salbi (negatif). Adapun tibaq al-ijabi adalah menjejerkan dua kata yang berlawanan tanpa adanya adat an-nafy (kata yang menegatifkan). Misalnya pada kalimat "Allah memuliakan dan merendahkan siapa saja yang ia kehendaki" maka kata "memuliakan" dan "merendahkan" adalah at-thibaq. Dalam Alquran, Allah berfirman: (لها ما كسبت وعليها ما اكتسبت) baginya kebaikan dari apa yang ia usahakan (dalam hal baik) dan baginya keburukan atas apa yang ia usahakan (dalam hal buruk). Dalam ayat ini ada at-thibaq antara kata "kebaika...

Majaz Mursal

Majaz mursal adalah istilah dalam bahasa arab yang digunakan untuk meletakkan suatu kata bukan pada tempatnya (makna aslinya) dengan adanya sebuah qorinah (kata pengikat) yang menafikan makna aslinya. Misalnya kata singa, jika kita gunakan dalam kalimat “singa itu memakan rusa” maka penggunaan kata singa di atas menunjukan makna hakiki yaitu hewan buas bukan bermakna majas. Namun jika kita gunakan singa pada kalimat “saya mendengar singa sedang berkhutbah” maka makna singa di sini adalah seseorang yang berhutbah dengan penuh semangat, dengan istilah lain singa podium. Singa yang dimaksud di sini bukanlah singa yang asli (hewan buas), namun singa yang bermakna majas yang diketahui dari qorinahnya yaitu kata “berkhutbah”. Dalam majaz mursal , dikenal bermacam-macam ‘ alaqah (sesuatu yang menjadi penghubung ) namun pada pembahasan kali ini dicukupkan dengan delapan ‘ alaqah saja, yaitu al-kulliyah, al-juz’iyah, al-haliyah, al-ma...

Mamnu' min Ash-shorf

Mamnu' min ash-shorf adalah istilah dalam bahasa arab yang digunakan untuk isim-isim yang tidak boleh bertanwin , baik kasratain , dhommatain ataupun fathatain . Secara garis besar, mamnu' min ash-shorf terbagi menjadi dua bagian, yaitu mamnu' li 'illah wahidah (tidak boleh ditanwinkan karena satu sebab) dan mamnu' li illatain au aktsar (tidak boleh ditanwinkan karena dua sebab atau lebih).

Berapa!?

Gambar
Kata kam (berapa) dalam bahasa arab mempunya dua jenis, yang kemudian juga mempengaruhi i'rab (status) kata selanjutnya, yaitu kam al-istifhamiyah (berapa untuk pertanyaan) dan kam al-khabariyah (berapa untuk memberi kabar). Kam al-istifhamiyah Kam al-istifhamiyah adalah jenis kam yang digunakan untuk bertanya tentang kuantitas sesuatu: berapa banyak? Contohnya adalah kalimat: كم كتابا قرأت؟ (berapa banyak kitab yang telah kamu baca?) Maka jawabannya adalah bisa satu, dua, tiga, atau seterusnya. Kaidahnya, kata setelah kam istifhamiyah menjadi berstatus tamyiz manshub mufrad, artinya setelah kam istifhamiyah harus manshub dan mufrad (singularis). Kam khabariyah Sedangkan kam khabariyah adalah kam yang mempunyai makna "betapa banyak" yang hanya digunakan untuk memberi kabar: tidak butuh jawaban, dan biasanya kam khabariyah ini diakhiri dengan tanda seru (!). Contohnya kalimat: كم ...

Al-isti'arah

Al-isti'arah (الاستعارة) secara bahasa mempunyai makna meminjam , yakni meminjam sebuah kata untuk digunakan bukan pada makna aslinya. Namun maknanya didapati dari logika kalimat dan teks dengan adanya sebuah qorinah (kata penghubung). Sedangkan al-isti'arah secara istilah adalah bagian dari at-tasybih baliigh yang dihapus salah satu rukunnya (al-musyabbah atau al-musyabbah bihi). Jika al-musyabbah bihi- nya maujud (ada), maka disebut al-isti'arah at-tashrihiyah, sedangkan juka al-musyabbah bihi -nya mahdzuf (dihilangkan) maka disebut al-isti'arah al-makniyah. Al-isti'arah at-tashrihiyah Al-isti'arah at-tashrihiyah seperti yang telah dijelaskan sebelumnya adalah at-tasybih baliigh yang ada/terlihat al-musyabbah bihi- nya. Contohnya adalah رأيت قمرا ينظف البيت (saya melihat rembulan sedang membersihkan rumah). Pada kalimat di atas terdapat peminjaman kata bulan yang diserupai dengan gadis cantik (شبه البنت الجميلة بالقمر). Maka: Gadis cantik...

Fa

Gambar
Salam semangat, kali ini saya akan mengulas sedikit tentang iqtiran jawab asy-syarth bi al-fa. Wah, apaan tuh? Kue dari mana? Hehe. Iqtiran jawab asy-syarth bi al-fa adalah istilah dalan bahasa arab yang menunjukkan kesinambungan antara kalimat bersyarat yang kemudian dibalas atau dijawab dengan diawali huruf fa . Contohnya adalah kalimat إذا أردت النجاح فالتجتهد (jika kamu ingin kesuksesan, maka bersungguh-sungguhlah). Macam-macamnya 1- jumlah thalabiyah (kalimat permintaan). Jika pernyataan bersyarat diakhiri dengan kalimat perintah, maka sebelum kata perintah harus diawali dengan huruf fa . Contoh: إذا قيل لكم تفسحوا في المجالس فافسحوا. Ifsahu adalah jawaban dari kalimat bersyarat yang berbentuk jumlah thalabiyah, maka harus diawali dengan huruf fa. Maka itu menjadi fafsahu. 2- mabdu' bi qad -مبدوء بــ قد- (diawali dengan qad). Yaitu ketika jawaban dari kalimat syarat diawali dengan kata qad , maka sebelumnya ada fa . Contohnya: إن تستفتحوا فقد جاءكم الفتح. Perhatika...

Ismu At-tafdhil

Ismu at-tafdhil (اسم التفضيل) adalah salah satu bentuk kata yang ada dalam bahasa arab untuk mengunggulkan sesuatu dari sesuatu yang lain. Bentuk dari ismu at-tafdhil ada dua macam. Yaitu af'al (أفعل) untuk muzakkar /laki-laki dan fu'la (فعلى) untuk muannats /perempuan. Contohnya adalah: الأسد أقوى من الزرافة (singa lebih kuat daripada jerapah. Kemudian misal dari yang berbentuk muannatsnya adalah: وكلمة الله هي العليا (dan kalimat Allah itulah yang paling tinggi). Kata asad (singa) disebut sebagai al-mufaddhal (المفضل), kata aqwa (lebih kuat) adalah ismu at-tafdhil (اسم التفض...

At-tasybiih

Dalam literatur arab dikenal uslub (gaya bahasa) yang menjadikan untaian kalimat indah dan nikmat didengar. Pembahasan tentang gaya bahasa ini dikenal dalam disiplin ilmu balaghah . Ilmu balaghah dibagi dalam menjadi tiga disiplin ilmu, yaitu ilmu al-badi', ilmu al-bayan dan ilmu al-ma'ani. Adapun pembahasan mengenai tasybih ,  masuk pada bagian dari ilmu bayan . Adapun pengertian dari tasybih adalah mengumpamakan sesuatu dengan sesuatu yang lain dengan adanya kesamaan/ikatan antara keduanya. Contohnya adalah kalimat: الجنديُّ كالأسد في الشجاعة (para tentara itu seperti singa dalam hal keberanian). Pada kalimat di atas, para tentara diumpamakan seperti singa dalam hal keberannya ataupun keperkasaannya. Dalam hal ini para tentara diistilahkan sebagai musyabbah , kemudian huruf kaf pada kalimat kal-asad dinamakan adat at-tasybih , kemudia...

Hal

Hal adalah sebuah kata yang menyifati "keadaan" dan dalam keadaan nakirah dan manshubah . Hal juga berfungsi sebagai penjelas dari keadaan shohib al-hal , yang kebanyakan menjadi jawaban dari pertanyaan "bagaimana". Contohnya: جاء المعلّم مبتسما (guru datang dengan tersenyum). Maka i'rabnya adalah: مبتسما : حال منصوبة، وعلامة نصبها الفتحة. Tersenyum berstatus sebagai hal yang mansub dan tanda mansubnya adalah dengan fathah . Macam-macam hal Hal terbagi menjadi tiga macam: yaitu hal mufrad, hal jumlah dan hal syibh al-jumlah. Adapun maksud dari hal mufrad adalah hal yang bukan berbentuk jumlah (kalimat) dan syibh al-jumlah (menyerupai kalimat). Contohnya: نام ...

Na'at dan man'ut

Na'at (نَعْت) adalah sebuah kata atau kalimat yang menjadi sifat dari kata lain. Misalnya kalimat ُجاء الصديقُ الكريم (telah datang seorang teman yang sangat baik) maka kata الكريم ( al-kariim : yang sangat baik) adalah na'at yang menyifati man'ut (منعوت) nya, yaitu الصديق ( ash-shodiiq : teman). Na'at dan man'ut adalah sebuah kembaran yang harus sama dalam empat hal, yaitu 1- status i'rabnya . Misalnya رأيت الحاكمَ العادلَ sama-sama manshub, atau سلمت على الشيخ الكريم sama-sama majrur dan contoh sebelumnya sama-sama marfu'. 2- gendern...